Jikakecintaan itu menjadikan seseorang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat, maka ia termasuk sebodoh-bodoh manusia. Sebab ia mendahulukan kehidupan yang semu dari kehidupan yang hakiki. AGAR DUNIA TAK MEMENJARA (2): SADARILAH DUNIA LEBIH HINA
namruzlaknatullah telah diserang otaknya oleh seekor nyamuk yang masuk menggigit otaknya, Alloh swt ingin hinakan namruz didalam kerajaannya sendiri, dulu penghormatan kepada raja dilakukan dengan sangat hormat, akan tetapi asbab nyamuk yang kecil, Alloh swt hinakan namruz yang memerintahkan segala tamu yang datang wajib memberi
Darilebih dari 3.500 spesies nyamuk di muka bumi ini, sebenarnya hanya ada ratusan spesies yang menyerang manusia. nyamuk mutan tersebut tidak bisa terbang karena tidak memiliki sayap. Karena nyamuk betina harus terbang untuk bisa minum darah, lama-kelamaan nyamuk tidak bisa berkembang biak lalu punah. Malaria misalnya, tercatat
Suara ini tidak memiliki jangkauan yang jauh, jadi Anda paling menyadarinya saat mereka terbang di sekitar telinga Anda." Dengung yang kita dengar kemungkinan besar berasal dari nyamuk betina. Itu karena nyamuk jantan dan betina menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Jantan biasanya nongkrong dan menyesap nektar bunga.
Karenadalam pandangan Allah, dunia tak senilai saya nyamuk. Rasulullah saw. bersabda, โAndaikan dunia itu senilai dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.โ (HR. Tirmidzi). [] Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.
Amalkedua yang pahalanya tak lebih berat dari sayap nyamuk adalah membaca shalawat namun tidak disertai rasa taโdzim kepada Rassulullah SAW. Boleh jadi hanya lisannya saja yang bershalawat. Namun shalawat tersebut tidak tembus dan tidak disertai hati di
. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul junjungan; Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Dunia ini tidak lebih baik dari seekor nyamuk! Mungkin Anda bersungut-sungut ketika membaca kalimat di atas. Benarkah dunia yang sebegitu besar dan indahnya lebih hina dari seekor nyamuk? Makhluk yang sering kita pandang tak berharga itu? Makhluk kecil yang sering mengusik ketenangan kita. Ternyata ia mengalahkan kemegahan dan kebesaran dunia. Apa pasal? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus menyamakan persepsi terlebih dahulu. Sebagaimana sudah maklum, bahwa pandangan orang terhadap dunia itu berbeda-beda. Di satu sisi, orang memandang dunia ini adalah surgaโ, namun di sisi lain orang memandang dunia sekadar mampir ngombe saja. Perbedaan pandang ini bertolak dari perbedaan cara memahami makna kehidupan dunia itu sendiri. Yang pertama mengartikan kehidupan dunia dengan kesenangan dan foya-foya. Sedangkan yang kedua mengartikan kehidupan dunia ini sebagai ladang amal dan ibadah. Jika yang pertama mereka akan berbuat apa saja demi tercapainya cita-cita, tanpa menghormati nilai-nilai kemanusian, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Tipu, dusta, manipulsi, kolusi, dan korupsi adalah makananโ sehari-hari. Bahkan membunuh pun bukanlah barang baruโ. Mereka inilah sekumpulan orang yang tidak bernurani dan ingin menang sendiri. Orang yang hatinya telah mati dan tidak mengenal kasih sayang, yang kerjaannya hanya memperturutkan hawa nafsu belaka. Maka yang kedua adalah orang-orang berhati lembut, penuh kasih sayang, dan bernurani sehat. Sejatinya, yang menjadikan nilai dunia lebih rendah dari nyamuk bukanlah karena dunia itu lebih jelek dari segi penciptaannya daripada nyamuk. Bukan, bukan karena itu. Sebab kalau dari sisi ini jelas dunia jauh lebih bernilai. Apa yang ada di dunia adalah semata-mata karunia dan nikmat dari Allah, sang Pencipta. Gunung, lautan, matahari, bulan, bintang, dan seterusnya adalah pemberian yang wajib disyukuri. Dan tanpa diragukan lagi, semua itu jauh lebih baik dan berharga dibanding nyamuk. Tetapi yang menjadikan nilai dunia ini lebih rendah dari nyamuk adalah dikarenakan polah dan tingkah laku manusia itu sendiri. Lalu apa hubungannya dengan soalan ini? Ya jelas ada hubungannya, karena manusia adalah pemakmur dan penanggung jawab bumi. Terlebih-lebih mayoritas penduduk bumi berjenis manusia pertama, sebagaimana diuraikan di atas. Jadi, kesimpulannya adalah tingkah laku manusia itu lebih hina dan rendah dari pada tingkah laku nyamuk. ุนู ุณูู ุจู ุณุนุฏ ูุงู ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู
ูููู ููุงููุชู ุงูุฏููููููุง ุชูุฒููู ุนูููุฏู ุงูููููู ุฌูููุงุญู ุจูุนููุถูุฉูุ ู
ูุง ุณูููู ููุงููุฑูุง ู
ูููููุง ุดูุฑูุจูุฉู ู
ูุงุกู. Dari Sahl bin Saโad berkata, Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam pernah bersabda, โSeandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk airโ HR. Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadis ini. Tapi, bagaimana mungkin manusia bisa lebih hina dan rendah daripada nyamuk? Bukankah manusia diberi kelebihan akal, sedangkan nyamuk tidak? Justru, di sinilah letak pokok persoalannya. Jika manusia memang memiliki akal, kenapa ia mengganggu yang lain? Kenapa buang sampah sembarangan, misalnya? Kenapa pula merokok di sembarang tempat, bukankah ia punya mata, kenapa tidak digunakan? Lalu kenapa juga ada penebangan liar, perusakan alam dan pemusnahan satwa? Bukankah kerusakan yang terjadi di bumi ini sebagian besar adalah ulah tangan manusia? Bukankah error-nya ekosistem itu juga disebabkan manusia? Belum lagi kerusakan moral pembunuhan, pemerkosaan, pemerasan, penganiayaan, pencurian, dan seterusnya. Bukankah itu juga tingkah laku manusia? Ya, memang, kerusakan itu manusialah biang keladinya. Sungguh benar apa yang diberitakan Al-Qur`an. ุธูููุฑู ุงููููุณูุงุฏู ููู ุงููุจูุฑูู ููุงููุจูุญูุฑู ุจูู
ูุง ููุณูุจูุชู ุฃูููุฏูู ุงููููุงุณู ููููุฐููููููู
ู ุจูุนูุถู ุงูููุฐูู ุนูู
ููููุง ููุนููููููู
ู ููุฑูุฌูุนูููู Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar ar-Rรปm [30] 41. Itu pun masih ditambahi penyimpangan-penyimpangan agama yang dilakukan manusia. Kemusyrikan di mana-di mana. Kedustaan sudah menjadi hal yang biasa. Bahkan larangan-larangan agama pun dianggap sepele. Lalu di mana akal manusia? Di mana pula mata dan telinganya? Kenapa tidak digunakan? Pantaslah memang, jika manusia menjadi lebih hina dan rendah daripada nyamuk. Tingkah lakunya saja sudah tidak mencerminkan sisi kemanusiaan. Jika hal itu dilakukan oleh binatang kita bisa memaklumi, karena binatang tidak berakal. Kalau manusia? Adakah pembelaan yang pantas bagi orang yang tidak mau menggunakkan akalnya? Maka Allah mencela orang yang tidak mau menggunakan akalnya, bahkan menyebutnya lebih sesat dari binatang. ููููููุฏู ุฐูุฑูุฃูููุง ููุฌููููููู
ู ููุซููุฑูุง ู
ููู ุงููุฌูููู ููุงููุฅูููุณู ููููู
ู ูููููุจู ููุง ููููููููููู ุจูููุง ููููููู
ู ุฃูุนููููู ููุง ููุจูุตูุฑูููู ุจูููุง ููููููู
ู ุขุฐูุงูู ููุง ููุณูู
ูุนูููู ุจูููุง ุฃููููุฆููู ููุงููุฃูููุนูุงู
ู ุจููู ููู
ู ุฃูุถูููู ุฃููููุฆููู ููู
ู ุงููุบูุงููููููู Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka Itulah orang-orang yang lalai al-Aโrรขf [7] 179. Itulah tingkah laku manusia jika tidak ada keimanan di dalam dadanya. Iman akan mengikat batin manusia dengan sang Pencipta, membuat hidupnya serasi dan seimbang antara tampilan luar dan dalamnya. Manakala hati kosong dari cahaya ilahi, manusia menjadi tidak terkendali. Sebab tidak ada pengikat antara dirinya dan Tuhannya. Itulah hal paling mendasar kenapa manusia seringkali tidak punya nurani. Alih-alih menunaikan hak orang lain, hak dirinya yang asasi saja ia abaikan. Yang terpikirkan olehnya adalah bagaimana hidup senang. Hanya ada nafsu dalam benaknya. Kecintaannya kepada dunia telah membuat mata hatinya buta. Meskipun cahaya petunjuk terang benderang di depan matanya, ia tidak akan melihatnya. Tidak ada ketaatan dan kebaktian. Yang ada hanya ketamakan dan kerakusan. Inilah alasan kenapa Allah Azza wa Jalla memandang dunia ini hina, lebih rendah dari sayap nyamuk. Berikut ini alasan kenapa dunia disifati dengan kehinaan. Kecintaan seseorang kepada dunia akan membuatnya mengagungkan dunia, padahal ia rendah di sisi Allah. Dan di antara dosa-dosa besar adalah mengagungkan sesuatu yang dianggap-Nya rendah. Kecintaan seseorang terhadap dunia akan menjadikan tujuan hidupnya untuk dunia semata, sehingga ia akan melakukan segala cara untuk mewujudkannya. Bahkan sarana yang seharusnya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah dan akhirat pun ia tujukan untuk dunianya. Akibatnya, semuanya menjadi terbalik, dan hatinya menjadi berbalik arah ke belakang. Kecintaan kepada dunia juga akan menghalangi seseorang melakukan amalan yang akan bermanfaat baginya di akhirat, karena ia terlalu sibuk oleh dunia yang dicintainya. Kecintaan kepada dunia juga akan menjadikan seseorang terlalu bergantung pada dunia. Padahal seberat-berat siksa adalah karena dunia. Jika kecintaan itu menjadikan seseorang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat, maka ia termasuk sebodoh-bodoh manusia. Sebab ia mendahulukan kehidupan yang semu dari kehidupan yang hakiki. *** Penulis Ust. Abu Hasan Abdillah, BA., MA. Artikel Baca artikel sebelumnya Agar Dunia Tak Memenjara 1 Carilah Kebahagiaan Yang Hakiki
๏ปฟ- Nyamuk menjadi serangga yang keberadaannya bisa dibilang menganggu kehidupan kita. Gigitan nyamuk diketahui bisa menyebabkan beberapa penyakit. Belum lagi saat sedang terbang hendak menghisap darah kita, nyamuk akan berkeliaran mendengungkan suara di sekitar telinga yang cukup menganggu."Dengung di telinga Anda sebagian besar hanyalah efek samping dari kepakan sayap nyamuk. Suara tak memiliki jangkuan yang jauh, jadi Anda paling menyadarinya saat mereka terbang di sekitar telinga Anda," kata Michael Riehle, profesor entomologi di University of Arizona, seperti dikutip dari Live Science, Kamis, 3/6/2021. Dengung yang Anda dengar, kemungkinan besar juga berasal dari nyamuk betina. Itu karena nyamuk jantan dan betina memiliki kehidupan yang sangat berbeda. Baca juga Serangan Spesies Nyamuk Asia di Afrika Timur Berpotensi Memicu Lonjakan Kasus Malaria Nyamuk jantan biasanya mencari makan dengan menyesap nektar bunga. Mereka tak peduli dengan manusia. Sementara betina, perlu mencari makan darah setelah kawin agar memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan telur. Nyamuk betina ini juga dilengkapi dengan alat unik untuk menemukan korban berikutnya."Dari kejauhan, nyamuk betina memberi tanda pada karbon dioksida yang kita embuskan. Karbon dioksida ini merangsang nyamuk betina untuk mulai mencari inang, sehingga membuatnya terbang bolak balik mengikuti dari mana sumbernya," jelas Riehle. Dengan kata lain, nyamuk berdengung di sekitar kepala kita, karena di situlah kita mengeluarkan karbon dioksida paling banyak. Saat nyamuk betina terbang menuju target, nyamuk akan mengepakkan sayapnya kira-kira 500 kali per detik pada frekuensi 450 hingga 500 hertz. Meski bagi manusia suara itu menganggu, dengungan itu ternyata penarik nyamuk jantan. Sebelum menghisap mangsanya, nyamuk betina akan membidik panas tubuh dan karbon dioksida. Nyamuk betina lantas menggunakan sensor rasa di kakinya untuk menentukan apakah manusia atau hewan yang dihinggapinya cukup mengandung darah. Meski beberapa penelitian menyebut jika golongan darah O adalah mangsa terbaik, Riehle sendiri skeptis dengan hal itu. Ia percaya, bahwa faktor-faktor lain seperti genetika dan bahkan diet seseorang, memainkan peran yang lebih besar seberapa lezat darah orang itu. "Kulit Anda mengeluarkan campuran aroma unik yang akan menarik beberapa nyamuk," ungkap Riehle. Baca juga Mengapa Nyamuk Tertarik pada Darah Manusia? Ilmuwan Jelaskan
dunia tak lebih dari sayap nyamuk